Friday, November 7, 2025

AI UNTUK GURU PAUD : NARASI LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK

Beberapa tahun lalu, membuat laporan perkembangan anak di PAUD adalah momen yang bikin banyak guru deg-degan. Bukan karena tidak cinta profesi, tapi karena laporan ini sering kali menyita waktu, tenaga, dan kadang... sedikit drama laptop lemot di tengah malam. 😅

Tapi kini, berkat kemajuan teknologi — terutama Artificial Intelligence (AI) — semua itu bisa berubah. Nah, inilah yang jadi bahasan seru di Diklat Online “AI untuk Guru PAUD: Laporan Perkembangan Siswa dalam Sekejap”, yang diselenggarakan oleh komunitas Guru Bisa Berbagi pada 1–5 November 2025.

Saya, Bagus Sumantri, mendapat kesempatan berharga menjadi salah satu narasumber bersama rekan inspiratif, Ikhwan Kurniawan. Diklat ini diikuti oleh ratusan guru PAUD dari berbagai daerah di Indonesia yang antusias belajar bagaimana AI bisa menjadi “asisten super” dalam menyusun laporan perkembangan anak.

Mengawali dengan Pemahaman Dasar

Di sesi pembuka, Pak Ikhwan mengajak peserta memahami esensi dari laporan perkembangan anak. Ia menekankan bahwa laporan bukan sekadar kumpulan kalimat indah, tapi cerminan nyata dari proses tumbuh kembang anak yang harus disampaikan dengan bahasa yang hangat, manusiawi, dan mudah dimengerti oleh orang tua.

Melalui contoh-contoh dalam modul, para peserta diajak mengulas aspek-aspek perkembangan anak — mulai dari nilai agama dan moral, jati diri, kemampuan sosial-emosional, hingga literasi dan numerasi.

“Guru bukan hanya pengamat, tapi juga perekam jejak tumbuh kembang anak,” kata Pak Ikhwan dengan nada yang tenang tapi penuh makna. Kalimat itu sukses bikin peserta makin semangat mencatat dan berdiskusi di kolom chat Zoom.

Saatnya AI Ikut Bekerja

Nah, di sinilah saya masuk dengan materi yang lebih hands-on. Melalui tema “Menulis Laporan Perkembangan dengan Bantuan AI”, saya menunjukkan bagaimana guru bisa memanfaatkan teknologi — khususnya ChatGPT dan tools sejenis — untuk mempercepat proses penyusunan laporan.

Dengan gaya santai, saya mengajak peserta mencoba langkah demi langkah:

  1. Menyiapkan data observasi anak.

  2. Menyusun kata kunci atau deskripsi singkat perilaku anak.

  3. Memasukkan data tersebut ke AI dengan prompt yang tepat.

Hasilnya? Dalam hitungan detik, AI bisa membantu menghasilkan narasi laporan yang rapi, komunikatif, dan tetap sesuai dengan karakteristik anak.

Saya juga menekankan bahwa AI bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan mendukung efisiensi kerja. Guru tetap menjadi penentu utama karena hanya guru yang memahami konteks perkembangan setiap anak.

“AI boleh pintar, tapi yang punya hati tetap guru,” canda saya di tengah sesi, disambut emoji tertawa dan tepuk tangan virtual dari peserta. 🥰

Tatap Muka Virtual

Praktik Langsung: Dari Data ke Narasi

Bagian paling seru adalah saat praktik menulis laporan dengan AI secara langsung. Para guru mengisi form sederhana berisi hasil observasi harian anak — misalnya perilaku Reza yang suka membantu teman, atau Susi yang mulai berani bercerita di depan kelas.

Kemudian, data itu diolah bersama AI menjadi kalimat laporan yang natural, seperti:

“Susi mulai menunjukkan kepercayaan diri yang baik saat bercerita di depan teman-temannya. Ia juga mampu menyampaikan ide sederhana dengan bahasa yang jelas.”

Peserta tampak kagum saat menyadari betapa cepat dan rapi hasilnya. Banyak yang berkomentar,

“Wah, ini benar-benar menghemat waktu!”
“Akhirnya nggak begadang lagi tiap akhir semester!” 😄





Materi Diklat

AI untuk Narasi Raport PAUD by Bagus Sumantri

Guru PAUD Hebat, Melek Teknologi

Diklat ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga gerakan untuk menumbuhkan semangat belajar dan adaptasi di kalangan guru PAUD. Kita tahu, pendidikan anak usia dini adalah fondasi masa depan bangsa. Maka guru PAUD harus selalu berkembang — termasuk dalam hal digitalisasi administrasi pembelajaran.

Dengan bantuan AI, guru kini bisa lebih fokus pada hal yang paling penting: berinteraksi, bermain, dan menumbuhkan karakter anak.

Bagi saya pribadi, menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah pengalaman yang berkesan. Melihat semangat para guru yang terus ingin belajar dan berinovasi membuat saya yakin, masa depan PAUD Indonesia ada di tangan yang tepat.

AI bukan ancaman bagi profesi guru, tapi justru sahabat baru yang siap membantu menciptakan pendidikan yang lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.

Maka kalau ada yang bertanya, “Apakah AI bisa membuat laporan perkembangan anak dalam sekejap?”
Jawabannya: Bisa banget!
Asal digunakan dengan bijak dan tetap dengan sentuhan hati seorang guru.

No comments:

Post a Comment