KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAl - SMA GIKI 1 SURABAYA
Pada hari Kamis, 19 Juni 2025, bertempat di ruang pertemuan
SMA GIKI 1 Surabaya, telah berlangsung sebuah pelatihan yang penuh makna dan
semangat bagi para tenaga pendidik. Kegiatan ini mengangkat tema Mata Pelajaran
Koding di SMA, sebagai bentuk dukungan penuh sekolah dan yayasan dalam
mempersiapkan tenaga pengajar yang adaptif dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan kurikulum terkini.
Acara pelatihan ini diikuti oleh seluruh guru SMA GIKI 1 Surabaya dan dimulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMA GIKI 1 Surabaya, Bapak Agus Riyanto, yang juga secara resmi membuka pelatihan tersebut. Dalam sambutannya, beliau menekankan betapa pentingnya kemampuan koding dan pemahaman mengenai teknologi kecerdasan artifisial bagi para guru, khususnya untuk mengimplementasikan kurikulum di Fase E dan F dengan maksimal.
Selain itu, pelatihan ini juga dihadiri oleh beberapa
pengurus yayasan GIKI Surabaya yang turut memberikan apresiasi dan semangat
bagi para tenaga pendidik yang siap menerima perubahan dan tantangan ini.
Kehadiran para pengurus yayasan ini memberikan bukti bahwa pelatihan koding dan
kecerdasan artifisial bukan hanya kebutuhan sekolah, tetapi juga prioritas dari
yayasan dalam memajukan kualitas tenaga pengajar dan peserta didik.
Sebagai pengajar pelatihan ini, saya, Bagus Sumantri, merasa
terhormat dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait implementasi
pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial bagi para guru SMA GIKI 1
Surabaya. Selama kurang lebih lima jam pelatihan berlangsung dari pukul 09.00
hingga 14.00 WIB, para peserta diajak untuk memahami berbagai konsep koding dan
kecerdasan artifisial yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di
tingkat Fase E dan F.
Kegiatan pelatihan ini terdiri dari beberapa sesi, dimulai
dengan pengenalan konsep koding dan AI yang disampaikan dengan contoh-contoh
nyata dari berbagai mata pelajaran. Para guru diajak memahami bahwa koding
bukan hanya soal bahasa pemrograman semata, tetapi juga sebuah pola berpikir
yang dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah seharihari, dari soal
logika hingga pengembangan proyek kerja nyata bagi peserta didik.
Selain itu, dalam pelatihan ini juga disampaikan contoh
praktik langsung membuat program-program sederhana, termasuk contoh
pengembangan model AI berbasis visual dan teks. Para peserta terlihat antusias
dan aktif bertanya, berdiskusi, serta mencoba sendiri contoh kode dan proyek
kecil yang dijadikan contoh. Suasana penuh semangat terlihat dari interaksi
para peserta yang aktif mengajukan pertanyaan dan saling memberi masukan
mengenai penerapan teknologi ini di sekolah masing-masing.
Sesi terakhir pelatihan ini juga memberikan ruang bagi para
peserta untuk membuat rancangan awal implementasi mata pelajaran koding dan AI
sesuai dengan konteks sekolah dan kebutuhan peserta didik. Berbagai rancangan
yang diajukan para peserta menunjukkan semangat dan keseriusan para tenaga
pendidik SMA GIKI 1 Surabaya dalam mengemban misi untuk membawa teknologi dan
pola pikir computational thinking ke dalam proses belajar mengajar.
Pada akhirnya, pelatihan ini bukan hanya soal koding atau
kecerdasan artifisial semata, tetapi juga soal mempersiapkan tenaga pendidik
agar dapat membawa peserta didik menjawab tantangan zaman dengan kemampuan
teknologi dan pola pikir yang matang. Seluruh peserta meninggalkan pelatihan
dengan semangat dan antusiasme tinggi, siap untuk bersamasama menjadikan SMA
GIKI 1 Surabaya sebagai sekolah yang siap bertransformasi dan menjadikan
teknologi sebagai pilar dalam mencetak generasi penerus yang siap menjawab
kebutuhan masa depan.
Kegiatan pelatihan ini telah memberikan inspirasi bagi para guru SMA GIKI 1 Surabaya untuk terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dukungan dari Kepala Sekolah, Yayasan GIKI, dan semangat para tenaga pendidik ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam implementasi mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di sekolah, menjadikan peserta didik siap menghadapi era digital dengan kemampuan berpikir dan teknologi yang mumpuni.
Comments
Post a Comment