Pada tanggal 7–9 September 2025, saya berkesempatan
mengikuti kegiatan Pengelolaan Kualitas Lembaga Penyelenggara Diklat melalui
Kemitraan Tahap III yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD dan PNF), Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Kegiatan ini bertempat di Hotel Oak Tree
Emerald, Semarang, Jawa Tengah.
Sebagai salah satu peserta, saya merasa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk memperkuat kapasitas lembaga dalam menyelenggarakan diklat yang bermutu, terukur, dan selaras dengan kebutuhan peningkatan kompetensi guru PAUD dan pendidikan nonformal di Indonesia.
Kegiatan dimulai pada Minggu, 7 September 2025. Peserta dari berbagai daerah (Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan) hadir dan melakukan registrasi mulai pukul 12.00 WIB. Saya sendiri tiba di lokasi pukul 13.00 WIB. Suasana hotel cukup kondusif, mendukung konsentrasi peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang padat.
Acara resmi dibuka pukul 20.00 WIB dengan sambutan dari Kasubbag Tata Usaha Direktorat Guru PAUD dan PNF. Dalam pembukaan, ditegaskan bahwa peningkatan mutu lembaga penyelenggara diklat sangat penting untuk memastikan program peningkatan kompetensi guru berjalan efektif.
Selanjutnya, peserta mendapatkan penjelasan teknis kegiatan serta sosialisasi juknis kerja sama, yang dipandu oleh tim kemitraan. Materi ini memberikan gambaran jelas tentang arah dan tujuan kegiatan, sekaligus menjawab berbagai pertanyaan terkait pelaksanaan program.
Senin, 8 September 2025, menjadi hari penuh pembelajaran sekaligus praktik. Sejak pagi, kegiatan diawali dengan praktek pengoperasian SEMITRA. Peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga langsung mencoba menggunakan sistem untuk menguji dokumen syarat perjanjian kerja sama (PKS).
Proses ini cukup menantang karena memerlukan ketelitian dalam mengunggah dokumen, memeriksa kelengkapan, serta memastikan kesesuaian format. Namun, dengan bimbingan tim IT, LPD, dan perwakilan direktorat, seluruh peserta dapat memahami tahapan dengan baik.
Setelah istirahat siang, kegiatan dilanjutkan dengan lanjutan input dokumen syarat PKS. Tahap ini membuat peserta semakin terbiasa dengan SEMITRA, sekaligus memahami aspek teknis yang sering kali menjadi kendala di lapangan.
Sesi berikutnya adalah penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) LPD dan verifikasi data LPD. Pada bagian ini, saya menyadari betapa pentingnya menyusun rencana kerja yang sistematis, agar program diklat yang dilaksanakan tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas tenaga pendidik.
Di penghujung hari, peserta melakukan penandatanganan PKS. Momen ini cukup khidmat, karena menandai komitmen bersama antara lembaga dengan Ditjen GTK untuk menjalankan kemitraan secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Hari terakhir, Selasa, 9 September 2025, dimulai dengan sesi evaluasi pelaksanaan kegiatan. Panitia bersama tim memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan kesan, masukan, maupun kendala yang ditemui selama kegiatan.
Saya pribadi merasa kegiatan ini dirancang sangat baik. Materi yang disampaikan relevan dengan kebutuhan lembaga, terutama dalam mengelola administrasi, memahami mekanisme kerja sama, hingga menguasai aplikasi SEMITRA. Selain itu, kesempatan berdiskusi dengan peserta dari daerah lain menjadi ajang berbagi praktik baik yang memperkaya wawasan.
Kegiatan resmi ditutup pada pukul 11.00 WIB. Setelah penutupan, peserta bersiap kembali ke daerah masing-masing dengan membawa semangat baru untuk memperkuat kualitas lembaga penyelenggara diklat.
Mengikuti kegiatan ini memberi saya banyak pengalaman berharga. Ada beberapa poin penting yang saya catat:
Penguatan Kapasitas Digital
- Melalui pengenalan dan praktik SEMITRA, saya semakin yakin bahwa pemanfaatan teknologi digital akan mempermudah proses tata kelola kemitraan. Digitalisasi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga transparansi.
Pentingnya Rencana Tindak Lanjut
- Menyusun RTL bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar menjadi peta jalan lembaga dalam meningkatkan mutu program. Setiap lembaga perlu konsisten menindaklanjuti rencana agar program yang dijalankan berdampak nyata.
Komitmen Bersama dalam Kemitraan
- Penandatanganan PKS bukan hanya simbol, melainkan komitmen bahwa lembaga dan Ditjen GTK memiliki tujuan sama: meningkatkan kualitas guru PAUD dan PNF di Indonesia.
Jaringan dan Kolaborasi
- Bertemu dengan peserta dari berbagai wilayah membuka ruang kolaborasi. Kami saling bertukar pengalaman, membandingkan praktik terbaik, dan berkomitmen untuk terus berjejaring setelah kegiatan.
Secara keseluruhan, kegiatan Pengelolaan Kualitas Lembaga Penyelenggara Diklat melalui Kemitraan Tahap III di Semarang ini berjalan dengan sangat baik. Saya pulang dengan membawa pemahaman baru, keterampilan teknis, serta semangat kolaborasi yang lebih kuat.
Semoga pengalaman ini tidak hanya berhenti sebagai catatan pribadi, tetapi juga dapat saya bagikan dan implementasikan di lembaga, demi meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal di Indonesia.
No comments:
Post a Comment