TOT KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL KEMENDIKDAS BATH-3 JAWA TIMUR
Pada tanggal 13 hingga 18 Mei 2025, saya berkesempatan
mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Training of Trainers (TOT) Koding
dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan Dasar (Kemendikdikdas) di Hotel Whyndam, Surabaya. Enam hari yang
penuh pengalaman, pembelajaran, dan momen tak terlupakan ini menjadi salah satu
titik penting dalam perjalanan saya sebagai pendidik di era digital.
Kegiatan ini diikuti oleh para guru dan tenaga kependidikan
dari berbagai daerah di Jawa Timur, yang terpilih untuk menjadi agen perubahan
dalam memperkenalkan literasi digital, khususnya pemrograman (koding) dan
kecerdasan buatan, ke lingkungan pendidikan dasar dan menengah. Saya merasa
sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini, karena tidak hanya
menambah wawasan dan keterampilan saya, tapi juga memperluas jaringan dan
memberikan semangat baru dalam mengajar.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh perwakilan dari
Kemendikdikdas. Suasana langsung terasa semarak sejak hari pertama. Setelah
registrasi dan makan siang, kami mengikuti sesi perkenalan dan pembagian Kelas.
Menarik sekali melihat semangat temanteman dari berbagai wilayah yang datang
dengan misi yang sama: membawa semangat inovasi ke sekolah masing-masing.
Selanjutnya kami memasuki hari yang menjadi inti dari
kegiatan TOT ini. Kami diajak untuk menyelami dunia koding dan melalui materi yang dikemas secara interaktif
dan aplikatif. Materi disampaikan oleh para narasumber berpengalaman dari
berbag institusi teknologi dan pendidikan. Kami belajar tentang dasardasar
koding menggunakan bahasa pemrograman yang ramah untuk pemula, seperti Scratch
dan Python.
Salah satu momen yang paling saya sukai adalah saat praktik
membuat program sederhana menggunakan pictoblox.ai. Walaupun awalnya terasa
menantang, namun dengan bimbingan fasilitator yang sabar dan materi yang
disusun bertahap, saya dan temanteman bisa membuat animasi dan permainan
edukatif sendiri. Rasanya luar biasa melihat hasil karya sendiri berjalan
sesuai logika yang telah kami susun.
Selain itu, kami juga diperkenalkan pada konsep dasar
kecerdasan artifisial seperti machine learning dan pengenalan suara dan gambar.
Kami mencoba beberapa Platform sederhana,
dan ternyata ada banyak tools gratis yang bisa diakses untuk pembelajaran di
sekolah. Saya langsung membayangkan bagaimana menyisipkan dalam pembelajaran tematik untuk anakanak di
sekolah saya.
Selanjutnya kami mengikuti sesi simulasi mengajar (peer
teaching). Setiap peserta diminta untuk membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan koding dan . Kami lalu
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan peserta lain dan mendapatkan
masukan dari fasilitator.
Saya berperan sebagai Fasilitator dalam simulasi ini, dan
saya merasa sangat bersemangat menyampaikan materi tentang logika berpikir
komputasional kepada "peserta" kami yang sebenarnya adalah peserta
lain. Ternyata, mengajar teknologi digital bisa sangat menyenangkan dan
membangun kreativitas, apalagi jika dikemas dengan permainan dan pendekatan
berbasis proyek.
Hari terakhir kami gunakan untuk refleksi, evaluasi
kegiatan, serta penutupan resmi oleh panitia. Saya pribadi merasa sangat
terinspirasi. Selain mendapatkan ilmu baru, saya juga mendapatkan semangat baru
untuk terus belajar dan berkembang. Saya menyadari bahwa sebagai guru, kita
tidak boleh berhenti belajar. Dunia berubah cepat, dan anakanak kita adalah
generasi digital yang membutuhkan bimbingan yang relevan dengan zamannya.
Mengikuti Bimtek TOT Koding dan Kecerdasan Artifisial ini
bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru saya sebagai pendidik di
era teknologi. Saya berharap bisa menjadi penggerak di lingkungan sekolah dan
komunitas pendidikan saya, serta terus membagikan ilmu dan pengalaman kepada
rekanrekan guru lainnya.
Terima kasih kepada Kemendikdikdas yang telah memberikan kesempatan ini. Semoga program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pendidik di seluruh Indonesia. Karena masa depan pendidikan kita ada di tangan para guru yang mau terus belajar dan berinovasi.
Comments
Post a Comment