WEBINAR SERIES BGTK SUMATERA SELATAN
Tanggal 7 Mei 2025 menjadi momen istimewa bagi saya. Saya mendapatkan kesempatan luar biasa untuk menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Series bertajuk Implementasi Berpikir Komputasional dan Koding pada Pembelajaran PAUD yang diselenggarakan oleh BGTK Provinsi Sumatera Selatan. Webinar ini adalah bagian dari semarak Bulan Hardiknas 2025, dengan tema besar Harmoni Kolaborasi untuk Pendidikan Inovatif.
Sebagai guru di TK Inklusi Darul Ilmi 2 Surabaya, saya merasa bangga bisa
berbagi pengalaman tentang coding di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).
Mungkin sebagian orang masih bertanya-tanya, apa pentingnya anak-anak TK
belajar coding? Bukankah itu sesuatu yang terlalu rumit untuk mereka?
Justru di situlah letak tantangannya.
Mengapa Coding di PAUD?
Saat mendengar kata “coding,” banyak orang langsung membayangkan layar penuh
kode seperti di film-film hacker. Padahal, coding untuk anak-anak tidak
sesulit itu. Coding di PAUD bukan berarti mereka harus duduk di depan komputer
mengetik baris demi baris program. Coding di sini lebih kepada mengajarkan
cara berpikir komputasional: melatih anak untuk berpikir logis, memecah
masalah besar menjadi langkah-langkah kecil, mengenali pola, dan membuat
urutan langkah (algoritma).
Contohnya sederhana: ketika anak-anak diminta menyusun puzzle, bermain urutan
cerita, atau bahkan saat bermain peran dengan aturan tertentu, sebenarnya
mereka sudah belajar konsep dasar pemrograman.
Cara Menyenangkan Mengenalkan Coding
Dalam sesi webinar, saya berbagi beberapa pengalaman praktis di kelas inklusi
kami. Anak-anak di TK tidak bisa diajari dengan cara yang kaku atau teknis.
Mereka belajar melalui permainan, nyanyian, gerakan, dan aktivitas yang
menyenangkan.
Berikut beberapa contoh aktivitas yang kami lakukan:
Game Perintah Sederhana (Unplugged Coding)
- Kami bermain game di mana anak-anak harus mengikuti instruksi sederhana: maju dua langkah, belok kiri, lompat sekali. Anak-anak belajar memproses perintah berurutan, seperti instruksi dalam coding.
Menggunakan Mainan Edukatif
- Kami memakai mainan seperti robot kecil yang bisa diprogram dengan menekan tombol-tombol arah. Anak-anak menyusun perintah agar robot mencapai tujuan, seperti mengambil balok tertentu. Ini sangat menyenangkan bagi mereka!
Membuat Pola
- Anak-anak belajar mengenali pola warna, bentuk, atau angka. Dengan mengenali pola, mereka mulai memahami logika sederhana yang penting dalam pemrograman.
Cerita Berurutan
- Kami sering mengajak anak menyusun gambar cerita secara berurutan. Mereka belajar berpikir step-by-step, seperti algoritma sederhana.
Tantangan dan Keseruan
Tentu, mengenalkan konsep seperti ini di PAUD tidak selalu mudah. Ada
tantangan yang harus dihadapi, seperti:
- Setiap anak berbeda. Ada yang cepat menangkap, ada yang butuh lebih banyak pendampingan.
- Guru juga harus terus belajar, karena tidak semua guru PAUD familiar dengan konsep coding.
- Perlu dukungan dari sekolah dan orang tua, agar kegiatan ini bisa dilakukan secara konsisten.
Namun, di balik tantangan itu, ada begitu banyak keseruan. Anak-anak sangat
antusias, mereka merasa seperti sedang bermain, padahal sebenarnya mereka
sedang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi!
Mengapa Penting?
Mengajarkan coding di PAUD bukan untuk mencetak programmer cilik. Tujuannya
adalah membekali anak dengan keterampilan abad 21:
- Berpikir kritis
- Memecahkan masalah
- Berpikir kreatif
- Bekerja sama dalam tim
Keterampilan ini tidak hanya berguna di bidang teknologi, tetapi juga di
kehidupan sehari-hari mereka, apapun profesi yang kelak mereka pilih.
Ajakan untuk Kolaborasi
Saya sangat bersyukur bisa berbagi panggung webinar dengan para pembicara
hebat lain seperti Dra. Ohorella Erma, M.Ikom (Kepala BGTK Sumsel), serta para
praktisi inspiratif lainnya. Dalam momen ini, kita semua sepakat bahwa inovasi
pendidikan hanya bisa terwujud lewat kolaborasi.
Saya mengajak para guru, orang tua, pemerhati pendidikan, untuk mulai melihat
coding bukan sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi justru sebagai peluang
untuk mempersiapkan generasi masa depan yang cerdas, kreatif, dan siap
menghadapi tantangan zaman.
Webinar tanggal 7 Mei 2025 ini bukan sekadar acara berbagi ilmu, tapi juga
menjadi ruang untuk saling menguatkan. Saya belajar banyak, bukan hanya dari
materi yang saya sampaikan, tetapi juga dari diskusi bersama para peserta.
Comments
Post a Comment